RSS

Arsip Kategori: Hobi

Catatan KOAS Periodonsia


10-tip-reading-books-knowlegde-seo-dota-readTadaaaa… Selamat memasuki dunia koas, nak. Finally, you come to here, to the jungle! Ah.. masak sih, pikir saya waktu itu. Okelah, mari kita coba. Ya, hari itu, Senin, 3 Juni 2013, saya resmi jadi anak koas, koas gigi, catat itu. Dan Departemen yang pertama kali saya masuki adalah Departemen Periodonsia. Ohh.. departemen doorsmear itu ya? Apa katamu? Read the rest of this entry »

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Oktober 14, 2013 inci Cerita kecil, Hobi, Islam, Perkuliahan

 

Workshop PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2011


Diselenggarakan oleh SGC (Smart generation Community) USU

Medan, Rabu, 9 Februari 2011.

Smart Generation Community yang merupakan wadah bagi para mahasiswa di USU untuk mengembangkan minat dan bakatnya khususnya yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK, mengadakan sebuah acara yakni Workshop PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2011. Acara ini diselenggarakan dalam rangka menumbuhkan minat para mahasiswa di USU untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan PKM tersebut. Terlebih lagi mengingat bahwa pengumpulan proposal PKM yang merupakan salah satu program DIKTI (Dinas pendidikan perguruan tinggi) ini akan dilaksanakan paling lambat pada tanggal 28 Februari 2011. Artinya, bagi para mahasiswa yang ingin mengikuti kegiatan tersebut hendaklah sudah mulai untuk mempersiapkan hal-hal apa saja yang harus dilakukan karena tentunya pengumpulan proposal ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.

Dasar pemikiran dari diselenggarakan program ini adalah bahwa lulusan perguruan tinggi saat ini dtuntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thnking, management skill, serta communication skill yang baik yang mana kekurangan dari salah satu keterampilan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan.

Dr. Ir. Herla Rusmarilin, koordinator  bidang minat dan penalaran ilmiah UBK Sahiva, sekaligus staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU yang menjadi pembicara dalam acara tersebut menjelaskan bahwa jumlah proposal yang didanai oleh DIKTI untuk Universitas Sumatera Utara masih tergolong sedikit dibandingkan dengan universitas-universitas lain di Indonesia. Di antara universitas-universitas di Indonesia, Universitas Gajah Mada (UGM) lah yang paling banyak proposal yang didanai oleh DIKTI yakni sekitar 900 proposal, yang disusul oleh IPB dan ITB. Untuk USU sendiri, dari 144 proposal yang diajukan, yang mendapat insentif hanya 21 proposal saja. Hal ini sangat miris mengingat jumlah mahasiswa USU yang begitu banyak yakni lebih dari 12.000 mahasiswa. Artinya, minat mahasiswa USU untuk mengikuti program PKM ini masih kurang. Sangat disayangkan, padahal untuk setiap proposal yang diterima DIKTI memberikan insentif dengan jumlah yang tidak sedikit yakni mencapai 7 juta rupiah dan  3 juta rupiah untuk PKM-AI dan PKM-GT.

Dalam penilaian proposal, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yakni ditinjau dari level kreativitas dan orisinalitas karya. Hal ini dimaksudkan agar ide yang akan direalisasikan merupakan buah pemikiran dari kelompok mahasiswa tersebut, bukan dari dosen pembimbingnya. Dosen pembimbing PKM hanya bertugas mendampingi mahasiswa dan bukan menjadikan mahasiswa sebagai bagian dari bagian riset dari dosen pembimbimng. Selain itu, beliau juga menyebutkan pula bahwa sebaiknya dalam satu kelompok mahasiswa tersebut terdiri atas lebih dari satu disiplin ilmu agar terlihat bahwa kreativitas yang diajukan di dalam proposal tersebut memang memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat. Hal lain yang juga disebutkan oleh beliau adalah bahwa dalam anggota di dalam satu kelompok sebaiknya terdiri dari minimal dua angkatan yang berbeda dengan tujuan agar terjadi regenerasi yang berkelanjutan yang dapat melanjutkan proyek yang telah didanai tersebut ketika ada anggota  sudah menamatkan pendidikannya di bangku kuliah kelak. Sebagai tambahan, untuk setiap mahasiswa hanya dibenarkan masuk dalam satu kelompok pengusul PKM yang  disetujui untuk didanai, sedangkan untuk seorang dosen pembimbing/pendamping hanya diperkenankan sebagai pembimbing maksimum tiga judul/kelompok pelaksana PKM.

Untuk tahun kemarin, fakultas di USU yang didanai oleh DIKTI diantaranya adalah fakultas ekonomi, hukum, sastra, dan beberapa fakultas lainnya.

Sejak Januari 2009, DP2M mengelola 6 jenis bidang PKM, yakni PKM-P (Program Penelitian), PKM-T (Teknologi), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-M (Pengabdian kepada Masyarakat), PKM-AI (Artikel Ilmiah), dan PKM-GT (Gagasan Tertulis). Selanjutnya setiap usulan dalam setiap bidang PKM dikelompokkan lagi  ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yakni; bidang kesehatan, pertanian, MIPA, teknologi dan rekayasa, sosial  ekonomi, humaniora, serta pendidikan.

Akhir Februari 2011 ini merupakan batas pengumpulan proposal untuk PKM-AI dan PKM-GT. Oleh karena itu, untuk pembahasan selanjutnya kita akan membahas kedua jenis PKM itu saja.

PKM-AI

Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (studi kasus, praktek lapangan, KKN, magang, dan  lain-lain).

Kriteria PKM-AI

NO KRITERIA KETERANGAN
1. Inti Kegiatan Karya kreatif, dalam penulisan artikel ilmiah
2. Materi kegiatan Karya kelompok yang telah dilaksanakan
3 Strata pendidikan Diploma, S1
4 Jumlah anggota 3-5 orang
5 Alokasi pendanaan Insentif Rp. 3 juta
6 Laporan akhir Artikel
7 Luaran Artikel Ilmiah
Cat: PKM-AI tidak bermuara ke PIMNAS


Struktur usulan PKM-AI

Struktur usulan PKM-AI terdiri atas kompnen-kompenen berikut:

  1. Judul
  2. Nama penulis
  3. Abstrak
  4. Pendahuluan
  5. Tujuan
  6. Metode

VII.  Hasil dan pembahasan

  1. Kesimpulan dan daftar pustaka

 

Penilaian PKM-AI

NO KRITERIA BOBOT
1 JUDUL 5
2 ABSTRAK 10
3 PENDAHULUAN 10
4 TUJUAN 5
5 METODE 25
6 HASIL DAN PEMBAHASAN 30
7 KESIMPULAN 10
8 DAFTAR PUSTAKA 5
TOTAL 100

PKM-GT

Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari idea tau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu actual uang dapat ditemukan di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik.

Kriteria

NO KRITERIA KETERANGAN
1. Inti Kegiatan Karya tulis dalam penuangan gagasan/ide kreatif
2. Materi kegiatan Karya kelompok
3 Strata pendidikan Diploma, S1
4 Jumlah anggota 2-3 orang
5 Alokasi pendanaan Insentif Rp. 3 juta
6 Laporan akhir Artikel
7 Luaran Gagasan kreatif yang tertulis
Cat: PKM-GT bermuara ke PIMNAS

Penilaian PKM-GT

Format penilaian karya tulis

NO KRITERIA BOBOT
1 FORMAT MAKALAH 15
2 GAGASAN 40
3 SUMBER INFORMASI 25
4 KESIMPULAN 20
TOTAL 100
NILAI ARTIKEL 60%

 

Format penilaian presentasi di PIMNAS

NO KRITERIA BOBOT
1 PEMAPARAN 20
2 GAGASAN 50
3 DISKUSI 30
TOTAL 100
NILAI ARTIKEL 40%

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat membuka situs DIKTI berikut: http://www.dikti.go.id/

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 12, 2011 inci Hobi

 

Memborong buku di kota rantau


Assalamu’alaikum, apa kabar semua? Rasanya saya udah lama ga nulis. Maklumlah, sebagai seorang mahasiswa saya harus menunaikan kewajiban, hehe.. ujian akhir maksudnya. Nah, sekarang Alhamdulillah saya udah punya waktu lagi buat nulis di blog (senangnya.. 🙂 *jingkrak-jingkrak*). Hari ini untuk pertama kalinya saya pergi naik angkot seorang diri. Biasanya sih saya ditemenin sama temen saya kalau mau naik angkot, abis saya ga hapal-hapal angkot di kota saya tempati ini (bego banget sih kamu, Rizka). Perlu Anda-anda semua ketahui bahwa di kota perantauan saya ini angkotnya buanyak buanget sampai-sampai saya menjuluki kota ini sebagai kota seribu angkot.

Oke.. lupakan dengan julukan bodoh saya itu, balik lagi ke topik. Jadi nih ceritanya hari ini saya mau pergi ke toko buku. Oleh karena saya ga tau mau naik angkot nomor berapa, saya akhirnya nanya sama teman-teman saya yang masih ada di kampus hari ini. Setelah tahu mau naik angkot nomor berapa, saya segera berjalan keluar kampus dan menunggu angkot di tepi jalan. Yap.. itu dia angkotnya.. dengan segera saya masuk ke dalam angkot itu (jangan lupa baca bismillah Rizka ntar takut ada apa2 di jalan 🙂 ok.. ok.. sip). Selama di dalam angkot saya merhatiin ruko-ruko yang ada di sepanjang jalan dan berusaha untuk tidak terlewat dengan nama toko buku yang akan saya kunjungi hari ini.

Beberapa menit berlalu dan saya masih anteng-anteng aja. Hingga menit-menit berikutnya membuat saya sedikit cemas karena belum melihat toko buku yang dimaksud soalnya waktu saya pergi sama teman saya itu, perasaan toko bukunya ga jauh-jauh amat dari kampus (mulai cemas). Oleh karena bingung, dengan wajah lugu dan polos saya nanya sama mbak-mbak yang ada di dalam angkot (kalau di sini manggilnya ‘kakak’), “Kak, toko buku X udah lewat belum?” si Kakak jawab, “Belum, nanti lewat kok.” Fyuuh syukurlah. Benar saja, ga berapa lama kemudian, mata saya udah bisa menangkap nama toko buku itu. “Pinggir, Bang!” dan angkot yang saya tumpangi pun menepi. Saya lalu keluar dan membayar ongkos angkotnya.

Akhirnya sampai juga. Senang banget rasanya soalnya Saya udah lama ga ke toko buku ini. Rencananya sih saya mau beli buku-buku agama dan komik (hehe 🙂 .. udah besar masih komik aja yang kamu pikirkan Rizka.. ckckck). Begitu saya memasuki toko buku itu, saya segera menuju ke lantai 2, lokasi di mana buku-buku plus komik-komik yang saya cari berada. Pertama ke bagian yang ada tulisan ‘agama’. Cukup lama saya mencari buku yang saya mau beli, ga ketemu. Saya akhirnya memutuskan untuk nanya sama mbak-mbak yang biasa ada layar komputer di depannya (kasar banget ya ngomongnya.. abis lupa namanya apa buat orang yang kerjanya kayak gitu). Kata mbak-mbak itu stok bukunya tinggal 2. “Bukunya ada di rak &*(%#%#!” waduh di mana itu, say amah kagak ngerti. Karena saya terlihat bego, mbak-mbak itu manggil temennya buat nyariin tuh buku. Setelah dicari, ternyata buku itu memang udah ga ada lagi.. hiks.. pencarian gagal dan saya lanjut ke target saya yang kedua.. KOMIK :). Saya segera mengeluarkan buku catatan kecil saya dan melihat daftar seri komik yang belum saya punya (gilaa.. ampe segitunya ya.. pake acara didaftarin segala tuh komik. Pencarian kali ini berhasil. Akhir-akhir ini saya tertarik buat bikin kerajinan tangan, jadi pencarian saya selanjutnya adalah ke bagian ‘keterampilan’. Saya pilih-pilih buku yang ada di situ buat kabur dibawa pulang.. hehe.. maksudnya dibeli lah (sebenernya pengen diselipin di kaos kaki aja biar bisa gratis.. *loh*). Pencarian ketiga juga berhasil. Setelah dipikir-pikir saya akhirnya balik lagi ke bagian ‘agama’ soalnya kalau nanti udah balik ke rumah di kampong halaman pasti ayah saya ga bakalan ngizinin buat beli buku-buku ini.. katanya “Emang perlu kali ya buku itu, mending beli buku pelajaran aja deh” pasti gitu katanya nanti.. males banget deh. Bingung mau beli buku yang mana, semuanya bagus, rasanya pengen dibeli semua. Tapi ada buku yang menarik perhatian saya BIOGRAFI RASULULLAH. Wuih, udah lama saya mau beli buku ini, tapi ga pernah kesampean. Bukunya tebel banget dan saya udah bisa nebak nih buku harganya pasti mahal, benert teryata. Beli, ga, beli, ga, beli, ga, BELI. Terserah deh nanti mau dimarahin, diomelin, direpetin, atau apalah namanya, pokoknya beli. Sebagai seorang muslim, saya kan mau tahu gimana sosok suri tauladan saya.

Oke, semua buku udah terkumpul di tangan, saatnya menuju kasir. “ Rp ***** mbak!” kata mbak kasir itu. Ga tega juga sih sebenernya ngeluarin duit sebanyak itu, tapi ya mau bagaimana lagi, udah kepengen banget beli buku itu (maafkan anakmu ini, ayah T.T). Setelah menyerahkan uang sama mbak kasir, saya keluar dari toko buku. Ok, sekarang saya bingung lagi nih harus naik angkotnya dari mana. Kalau ga salah sih mesti jalan dulu sampai ke perempatan jalan, ya rasanya begitu. Setelah saya ke perempatan, saya belum menemukan angkot yang menuju kosan saya. Lama saya tunggu, akhirnya saya sadar angkot yang saya mau naiki bukan naik dari tempat itu, tapi mesti nyebrang lagi. Syukurlah, akhirnya bisa naik angkot dan sampai ke kosan dengan selamat :). Ibrah (pelajaran) yang bisa diambil hari ini adalah banyak bertanya itu emang buat kita ga tersesat di jalan.. hehe 🙂

NB: Tulisan hari ini ga penting banget ya.. Who care with it? T.T

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 22, 2010 inci Cerita kecil, Hobi

 

Kendo (bag.2)


Ok, berhubung tadi sore saya latihan kendo, jadi kali ini kita akan membahas masalah kendo kembali. Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang kendo, ada baiknya bila kita tahu apa itu kendo. Kendo merupakan ilmu bela diri yang berasal dari negeri sakura, negeri matahari terbit, negeri samurai, alias Jepang. Gerakan dan teknik yang digunakan di dalam ilmu Kendo diadopsi dari gerakan dan teknik yang sering digunakan oleh samurai. Perlu saya ingatkan di sini, orang-orang seringkali salah pengertian tentang samurai. Samurai itu bukan nama pedang, tetapi nama orang yang menggunakan pedangnya. Sedangkan pedangnya sendiri disebut katana (mirip nama ‘sesuatu’ ya).  Namun,oleh  karena penggunaan katana ini sangat berbahaya, maka katana ini diganti dengan sinai (baca di Kendo (bag. 1)). Gerakan dasar kendo ada 4 jenis, yakni:

  1. Men, merupakan gerakan sinai yang target serangannya adalah bagian kepala lawan
  2. Kote, merupakan gerakan sinai yang target serangannya adalah tangan lawan
  3. Do, merupakan gerakan sinai yang target serangnnya adalah pinggang lawan
  4. Suki, merupakan gerakan sinai yang target serangannya adalah bagian batang leher. Gerakan ini hanya dapat dilakukan oleh pemain kendo yang sudah handal dan terlatih.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan ini adalah:

  1. Setiap gerakan dimulai dengan kuda-kuda, yakni posisi badan tegap (tidak membungkuk) dengan kaki kanan ke depan dan kaki kiri di belakangnya (dengan lebar yang wajar)
  2. Angkat sinai ke atas (posisi sinai berada di atas kepala), kemudian kaki kiri maju ke depan (sejajar dengan kaki kanan). Nah, pada saat kaki kiri ini bergerak, sinai dipukulkan ke arah target serangan (men, kote, do, suki)
  3. Gerakan kaki harus cepat dan seperti diseret
  4. Khusus untuk gerakan do, pada saat menyeret kaki kiri dan mengangkat sinai, posisi tangan kiri bertemu dengan tangan kanan
  5. Gerakan sinai yang baik akan membentuk gambaran seperti elips di udara

Tambahan aja, saya baru tahu bahwa harga sebatang sinai yang  biasa saya pakai (di tempat saya latihan, sinai sudah disediakan) harganya mencapai 500.000 rupiah  dan bajunya satu set (hakama dan kendogi aja) harganya kira-kira 350.000 rupiah. Waw.. mahal ya.. kami tadi disarankan untuk memilikinya, bila ada yang berminat untuk membelikan saya, saya akan sangat senang menerimanya (silahkan isi komentar di bawah ini *loh?* hha :D).

Ket: gambar hakama (celana) dan kendogi (baju)

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 5, 2010 inci Hobi, Jepang

 

Tag:

Kendo (bag.1)


Sudah lama saya ingin bermain kendo dan akhirnya bisa kesampaian juga hari ini. Bagi saya, ini adalah pengalaman pertama saya di dunia kendo dan mungkin saat baru memasuki tempat latihan kendo tadi, saya tampak gugup, maklum karena saya baru pemula yang tidak tahu peraturan, tata cara, dan hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam dunia kendo. Walaupun begitu, saya masih juga nekat untuk masuk ke tempat latihan kendo yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat saya tinggal itu. Saya datang bersama teman saya yang sudah lebih atas tingkatan kendonya daripada saya. Saat masuk ke ruangan itu, saya hanya bisa celingak-celinguk sambil sesekali bertanya kepada teman saya bagaimana dan apa saja yang harus dilakukan selama masa pelatihan ini. Akhirnya, pelatihan kendo pun dimulai dan saya terpisah dari teman saya tadi menuju ke kelompok pemula. Kami diajari oleh seorang bapak yang sudah cukup berumur yang saya ga tahu siapa namanya. Dia menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam dunia kendo, mulai dari cara masuk ke tempat pelatihan hingga cara mengakhiri latihan kendo. Guru kendo kami itu berkata bahwa:

  1. Pada saat hendak memasuki ruang latihan kendo, alas kaki harus dibuka dan diletakkan di depan pintu dengan ujung alas kaki (saat itu saya pakai sepatu) yang menghadap keluar dari pintu.
  2. Kemudian, ketika kita memasuki ruangan, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah membungkuk ke suatu arah (bebas arahnya mau ke mana saja) dengan meneriakkan kata “hosh”
  3. Ambillah shinai, yakni pedang yang terbuat dari kayu yang biasa dipakai dalam kendo, dengan benang shinai menghadap ke bawah
  4. Peganglah shinai pada bagian pangkalnya , perlu diketahui bahwa dalam dunia kendo, shinai ini tidak boleh dipegang seperti cara memegang tongkat dan ujung shinai tidak boleh menyentuh lantai atau tanah
  5. Sebelum memulai latihan, biasanya para anggota kendo berkumpul. Pada saat berkumpul ini, cara duduk perlu diperhatikan, yakni dengan melipat kedua lutut ke dalam (bukan bersila) dengan kedua telapak tangan ditelungkupkan di atas pangkal paha.
  6. Beri hormat kepada sensei atau senpai yang mengajar kendo dengan cara menelungkupkan kedua telapak tangan ke lantai seraya membungkukkan badan selama beberapa detik hingga sensei atau senpai tersebut menegakkan badannya kembali.
  7. Kemudian dilanjutkan dengan hening cipta (lupa saya apa istilahnya)selama beberapa detik.
  8. Setelah hening cipta, bila diberi perintah “girij” yang artinya berdiri, maka kita harus berdiri, caranya adalah dengan mengambil shinai dengan posisi seperti yang telah dijelaskan pada poin 4. Dahulukan kaki kanan untuk berdiri, tahan, lalu berdirilah.
  9. Dan latihan kendo pun dapat segera dimulai.

To be continue…

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada April 23, 2010 inci Hobi