Mereka, mungkin juga Kau dan Aku menghinakan diri
untuk ruang bundar yang terus berputar ini
hampir mati Kau dan Aku karenanya
tenggelam dalam udaranya
padahal ia tak pernah meminta Mereka, Kau, dan Aku untuk menjadi budak-budaknya
Mengejar putarannya seakan tak kan pernah ada esok hari
Tentu saja, hidup adalah hari ini
Tapi kita jadi bisu, buta, dan tuli
Mendekap erat hati yang mati suri
Wulas asih telah jatuh ke pelimbahan mengalir bersama air selokan
Pelepah-pelepah kasih sayang layu menguning
Padang hati yang gersang
Si empunya tak lain seorang mayat hidup yang sudah usang
Mari tanam benih-benih baru
Mereka, Kau, dan Aku
Agar tumbuh pohon-pohon keadilan
Lalu kita telusuri padang gersang ini
Untuk temukan mata air sejuk persaudaraan
Dan savana hati menghijau
Atau mungkin Mereka, Kau, dan Aku lupa
Bagaimana cara memanusiakan manusia
Maka perhatikanlah bagaimana cara Tuhan menyayangi Mereka, Kau, dan Aku
Jika tak mengerti, maka perhatikanlah sekali lagi
Dan kan Kita temukan jawabannya
Beginilah yang seharusnya