Sebab mentari kita bersinar sama
Maka kita tidak berbeda
Karena darah kita sama merah
Maka nurani kita tidak berkata beda
Karena kita datang dari Tuhan yang sama
Maka kemanusiaan kita tidaklah beda
Yakinlah kita di bawah rembulan yang sama
Mentari kita bersinar sama
Maka kita tidak berbeda
Karena darah kita sama merah
Maka nurani kita tidak berkata beda..
Catatan:
Puisi ini dibuat oleh seorang guru yang sangat kagumi di SMA saya, Ibu Widya Grantina. Terus terang, darah saya berdesir ketika beliau mendeklamasikan puisi ini di acara Teacher award di sekolah kami. Sejak itu, puisi ini menjadi salah satu bahan renungan saya dalam beberapa waktu.
Beberapa bagian dari puisi ini ada yang tertinggal. Mudah-mudahan suatu hari nanti ibu membaca posting-an saya ini.. dan berkenan untuk mempublikasikan versi lengkapnya… terutama bagian yang memuat “Ketika air mataku telah bersatu dalam samudera, kau…” sebab ujung dari bait ini yang membuat saya merinding kala itu.
wyd
Mei 2, 2015 at 1:45 pm
https://wydpress.wordpress.com/2008/12/04/714/#more-714 🙂
R.H.
Juni 21, 2015 at 4:04 pm
Thanks ma’am 🙂